Minggu, 09 November 2008

Senja Gelap

Kembali mendung menggantung, mengudap jelaga malam yang siap kembali keperaduan
Beriringan kelam mengisi ruang kosong senja
Berkejaran dengan waktu yang kadang disebutnya magrib
Bersiap dongakkan kepala kembali membasuh muka dan berhening

Lalu udara dingin mulai menimpali
Suara yang kadang bergaduh mulai bangun
Lontarkan bunyi-bunyian yang Maha
Lontarkan panggilan yang Esa
Menyapu sejagad mayapada yang mendengarkan

Luruh hati bersiap mensuci
Kehadapin Illahi Robi.

on my desk June 04,08 (17:40)

Menghembus Nafas Penantian


Rumpun ilalang yang tumbuh memanjang
Bergetar bersama angin
Menghembus nafas penantian
Memberi arti dalam sebuah kesendirian

Terpa angin di jendela ruang ku
Seperti orkestra kumbang musim panas
Menarikan irama gemericik sungai
Menggugahkan haruku bangkit

Genggaman mu menyingkap kedalamam
Diperaduan yang lapang
melintasi empat windu
Saat kau tuluskan hati yang tersuci

Setiamu yang terentang dalam pola sang waktu
Melipat gandakan jelita kalbu mu
Dalam tarik napas yang sarat pendam
tetap saling buru walau dalam rekat

Rasaku padamu
Sudah melampaui tegaknya sang tugu
Inginku atasmu
Menyihirkan bebatuan atas alam

Kau dengarlah senandung lembayung
Menyemburat cahaya jingga di ufukku
Dari sanalah ku kabari
Tentang kisah sebuah merpati yang tak terganti

Kamis, 06 November 2008

Mulailah adil pada diri sendiri

kata-kata itu begitu membekas dalam otak dan kepalaku, makanya dalam dua hari kupakai di status imesku.
berawal dari sebuah pembicaraan ringan, lalu cerita itu meluncur begitu saja ...
tentang keluh kesahku,
tentang bebanku,
tetang block yang aku buat,
tentang dokma pemikiran,
tentang result yg aku garis bawahi.
juga ...
tentang kerangka berfikir yg sebelumnya telah aku bangun

kamu bilang itu sedikit melenceng dan salah
akhirnya sampailah pada kesimpulan "mulailah adil pada diri sendiri"

dan aku berfikir , itu adalah benar
karena ternyata memang begitulah aku
setidaknya sudah kudapati gambar asliku.

kembali kasih untukmu .......
terima kasih pula telah memberiku sketsa itu.