Jumat, 22 Januari 2010

South to South (StoS) Film Festival Akan Dibuka Malam ini

kemaren malem dapet sms dari temen (Rera) yang isinya undangan untuk menghadiri stos festival, tertarik kesana tapi ....keknya gak bisa :D.
stos festival sendiri adalah :

South to South (StoS) Film Festival Akan Dibuka Malam ini

StoS Film Festival 2010, festival film yang konsisten mengangkat
masalah ketidakadilan akibat eksploitasi sumber daya alam, akan
dibuka malam ini. Salahuddin Wahid, tokoh masyarakat dan budayawan,
akan membuka festival ini. Lewat 23 filmnya, South to South (StoS)
Festival 2010 akan memberi alasan tak terbantahkan, kenapa publik
harus peduli dan segera bertindak menyelamatkan lingkungan.

Kali ini film-film yang diputar mengangkat cerita dari Indonesia,
Brazil, Inggris, Peru, Perancis, Kanada dan Amerika Serikat. Festival
dua tahunan ini dimulai sejak 2006, dengan tema ?Di Balik Kemilau
Emas?, selanjutnya 2008, bertema? Vote For Life?. Film "Anak-Anak
Lumpur" dan "The Age of Stupid" akan menjadi film pembuka.

Tak ingin ketinggalan kan? Datang saja di GoetheHaus, Jl. Sam
Ratulangi No. 9 - 15 Menteng Jakarta Pusat, malam ini jam 18.30.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat di www.stosfestival.org

Kontak informasi : Luluk Uliyah 0815 9480 246
---------------
Sekretariat South to South (StoS) Film Festival 2010
Jl. Mampang Prapatan II/30 RT 04/RW 07 Mampang Prapatan, Jakarta Selatan
Telp/Fax. 021-7941559
Email : stosfilmfestival@gmail.com
Website: www.stosfestival.org
Facebook: South to South Festival 2010

Penyelenggara South to South Film Festival 2010
JATAM, WALHI, Gekko Studio, Ecosisters, KIARA, Sawit Watch, CSF,
Solidaritas Perempuan, SBIB, CCF Jakarta dan Goethe Institut

Pendukung South to South Film Festival 2010
Consina, Inspirit, MPBI, HFI, FWI, Bali Fokus, GEF SGP Indonesia,
Yappika, Yayasan Kemala, ICEL,Bank Information Center, 11.11.11,
OXFAM, IHI, PIKUL, Cinema Politica Indonesia, KEHATI, RACA Institute,
GCAP-MDG, Komunitas Fotografi Bogor(KFB, SKRAF, KALACITRA UIN,
Michelin Records

Media partner
Green Radio, Greeners Magazine, Majalah Forum, Radio Agri FM, VHR Media,
ElShinta TV, Flick Magazine, Change Magazine

sudah lama

lama juga gak nengokin blog..terakhir posting Mar 2009 wow lama jg ya...
tapi memang begitulah diriku. hrok-hrok asem kalo orang jawa bilang.
musiman, semaunya sendiri :D...

rentang waktu Mar 2009-Jan 2010
banyak sudah yang terlewati,
jambore JP, event-event DKM, petualangan-petualangan kecil lainnya.

next akan aku coba tulis disini, bila waktu mengijinkan.
selanjutnya ....
bila inet masih tetep bisa aku akses, aku akan coba kembali hidupkan catatanku ini.
semoga !

Rabu, 25 Maret 2009

1 orang, 1 lampu, 1 jam, 1 hari, 1 bumi

Sabtu malam, tanggal 28 Maret 2009
matikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak sedang dipergunakan
HANYA 1 JAM SAJA
pukul 20.30 - 21.30 waktu setempat
* WIT akan mulai lebih dulu

Cara berpartisipasi di EARTH HOUR INDONESIA:

1. Daftarkan diri di www.earthhour. org/indonesia
* ayo warga Jakarta yang notabene menjadi tuan rumah pertama di
Indonesia dan pengonsumsi energi terbesar di Indonesia pula

2. Kulik-kulik semua isi yang ada di website tersebut
- bisa kasih komentar
- masukin info berapa banyak lampu dan alat elektronik yang berhasil dimatikan
* kirim aja ke earthhourindonesia@ gmail.com
- download materi kampanye
- donasi lewat merchandise EARTH HOUR
- download lagu Katon - Nugie untuk nada dering pribadi

3. Pikirkan ide menarik yang bisa dilakukan selama lampu mati selama 1 jam
* kumpul keluarga sambil bercerita
* main bayang-bayang di tembok dengan anak-anak
* candle light dinner
* camping di luar rumah beramai-ramai
* main "truth or dare"
* silakan cari alternatif asyik Anda

4. Foto atau videokan bukti partisipasi Anda (before & after) - mulai
dari kamera pro, sampai kamera hape
* kirim foto, video (tidak perlu diedit terang dan gelapnya), ataupun
artikel menarik untuk website EARTH HOUR ke: earthhourindonesia@
gmail.com
5. Punya facebook? Pasti punya! klik: www.causes.com/ earthhourindones ia
* sudah ada lebih dari 13,000 orang partisipan, apakah salah satunya
Anda? Hayo...walk the talk :)

PILIH BUMI SELAMAT
PILIH EARTH HOUR INDONESIA

Verena Puspawardani
Campaign Coordinator
Climate & Energy Program
WWF-Indonesia
Kantor Taman A9 Unit A1 Lot 8/9
Kawasan Mega Kuningan
Jakarta 12950
Telp. 021 - 576 10 70 # 206
Fax. 021 - 576 10 80
0818 897 383
vpuspawardani@ wwf.or.id
www.wwf.or.id/ climate
www.earthhour. org/indonesia
www.causes.com/ earthhourindones ia

Ayo dukung Earth Hour Jakarta - Indonesia!
Matikan lampu selama 60 menit
Dan, alat elektronik yang sedang tidak dipakai.

Serentak di seluruh dunia!
28 Maret 2009
20.30 - 21.30

1 orang, 1 lampu, 1 jam, 1 hari, 1 bumi

VOTE EARTH

Selasa, 24 Maret 2009

Rindu

Disini ada rindu yang menyapa
Rindu akan kebersamaan
Rindu akan canda, tawa
Rindu akan benci , amarah
Rindu akan tangis untuk bahagia dan kesedihan

Sedikit megusik jeda riuh hidupku
Yang sudah mulai terbiasa dengan ricuh duniaku sendiri

Menyapa kalian adalah sebuah keharusan rupanya
Sekian lama terlewat tanpa perenungan ...malah sedih sedan pada ujungnya

Sobat....
Aku mohonkan, untuk hari ini saja
Perkenankan aku memutar sejenak apa yang telah terlewatkan
Semoga nantinya menjadi semacam kisah yang diklasikan untuk kita,
Berharap lebih banyak ... akan menjadi sebuah dongeng pengantar tidur untuk penerus kita.

Mar 24,09
tercipta karena sahabat :D

Senin, 23 Maret 2009

JP Amazing Charity Mar 07,2009

Adalah sebuah ketidaksengajaan awalnya, gw ikut di kegiatan ini. GW mmg dah lama ikut di salah satu milis petualangan "Jejak Petualang Community" tapi sebagai member pasif. Pas ada announcement ttg akan diadakannya kegiatan ini gw sangat tertarik dan ingin membantu.
Ya...paling enggak dari sisi dananya, kebetulan gw juga aktif sebagai sekretaris di organisasi keagamman tempatku bekerja sekarang. Dengan koneksi itu gw berharap sedikit banyak akan bisa keluar dana untuk membantu. Makanya gw langsung contact mba epik wasilah yg menjadi team ketiknya waktu itu,Gw minta dikirimi softcopy proposal untuk gw propose.Alhamdulilahhh dana bisa keluar dan jadilah gw ikut di baksos ini.

Kegiatannya sendiri diadakan di yayasan pendidikan mandiri (PKBM) Himmata yang berlokasi di sebuah yayasan yg sunggu

Rabu, 14 Januari 2009

Twilight


Berawal dari melihat traillernya di sebuah acara salah satu stasiun TV swasta nasional gw jadi tertatik untuk melihat filmnya . Besoknya gw ajak temen yang sebelumnya memang sudah pernah mengajak nonton tapi gw tanggepin sambil lalu, dan akhirnya jadilah kami berdua nonton di 21 cinema Lippo Karawaci.
Hem ..ternyata , gw jatuh cintrong bo sama twilight, kerennnnnn ... apalagi kalo ngeliat si edward cullens,cool bangett....dan bisa jadi itu juga salah satu hal yang menjadikan gw terpikat sama twilight. Terlepas dari kerennya si edward cullens (Robert Patisson) gw beneran tertarik dengan ceritanya. Gak kebayang ... gimana sebuah hubungan terjalin antara manusia dan vampire. Its imposibble...tapi bisa jadi mungkin. Kekuatan cinta sebagai dasarnya, dan karena pula gw percaya bagaimana kekuatan cinta bisa merubah yang tak mungkin menjadi mungkin.
Dan biar nggak gitu penasaran berikut sedikit sinopsisnya :

Film dibuka dengan cerita kepindahan Isabella Swan alias Bella (Kristen Stewart) ke rumah ayahnya di Forks. Ibunya yang sudah menikah lagi dengan laki-laki lain memutuskan untuk pindah dari Phoenix, kota di mana Bella dan ibunya tinggal pasca sang ibu bercerai dari sang ayah. Bella sedikit berbeda dari remaja seusianya karena Bella bukan gadis yang hidupnya hanya berputar pada “boys-love-and-being popular”. Tanpa diduga, kepindahan Bella ke Forks membawa nuansa baru dalam hidupnya. Pertemuan dengan Edward Cullens (Robert Pattinson) mengawali sebuah beautiful disaster dalam hidup Bella karena Edward ternyata tidak sama dengan anak laki-laki pada umumnya. Just like what Bella said:
“I know what you are. You’re impossibly fast. And strong. Your skin is pale white, and ice cold…”“… vampire.”
Ya, Edward dan semua anggota keluarga Cullens adalah vampir. Tapi, beda dengan kebanyakan vampir pada umumnya, mereka tidak bertahan hidup dengan menghisap darah manusia. Mereka menyebut diri mereka vegetarian karena mereka hanya minum darah binatang. The Cullens berusaha keras untuk tidak menjadi monster, seperti vampir kebanyakan. Sayangnya, Edward harus berusaha lebih keras untuk tetap menjadi vegetarian karena aroma tubuh Bella membangkitkan gairah yang luar biasa baginya untuk meminum darah Bella.
As time goes by, walaupun Edward berusaha keras menjauhi Bella, mereka justru semakin dekat. Cinta terlarang antara manusia dan vampir itu pun bersemi (yeah.. like any other love stories..). Seperti yang bisa diduga dari sebuah kisah cinta, jalan yang ditempuh pastilah berliku, berbatu, berjurang, berkerikil tajam, dan ada banyak badai yang akan menghantam. *lebai MODE ON* Keadaan menjadi lebih parah dengan kedatangan vampir jahat yang haus akan darah Bella. Apakah Bella akan selamat? Siapa dan bagaimana ia menyelamatkan Bella? Apakah kisah cinta mereka akan berlanjut? Nonton sendiri ya! Dan baca bukunya kalo telanjur penasaran! hehehe....
Sampe dengan saat ini gw nyampe hal 226 buku keduanya (Two Moon).

Over all, gw suka filmnya, dan harus baca keseluruhan trilogi twilight. Yang sudah beredar dipasaran ada 3 buku (twilight, new moon dan eclips) dan berita bagusnya... buku ke-4 bakal di rilis di Indonesia bulan april 2009 (kalo gak salah), semoga beneran.
So ... baca filmnya dan liat bukunya, aggre ?

Sabtu, 27 Desember 2008

Palestine Menangis Lagi

27 Dec 2008 disaat umat muslim sedang bersiap menyambut tahun baru islam yang jatuh pada tanggal 29 Dec 2008, Palestine menangis lagi, Israel membombandir jalur Gaza ...
Entah apa sebenarnya yang menjadi pemicu Israel menggempur kembali Palestine dengan rudal-rudal canggihnya . Alasan klasik yang terlontar... ini disebabkna karena kel Hamas terlebih dulu meluncurkan roket-roketnya ke Israel, sehingga mereka menjadi berang dan membalas dengan serangan BOM dan rudal.
Hanya karena keegoisan para pemimpin dan kelompok-kelompok tertentu yang bertikai, mengakibatkan begitu banyak korban rakyat sipil...
I Hate War ... mengutuk siapun dan pihak manapun dengan alasan apapun yang mengobarkan perang. Kapan dunia benar-benar damai ?

Berikut beberapa kutipan berita terkait (sayang gambar gak bisa ditampilkan, waterwall euy) :

Ketika Warga Dunia Mengutuk Israel
Selasa, 06/01/2009 13:33 WIB Cetak Kirim
Sabtu, 28 Desember 2008, dua hari menjelang tahun baru Islam 1430 Hijriah, rezim Zionis Israel melakukan agresi brutal ke Jalur Gaza. Agresi ini memicu kecaman dan kutukan dari berbagai pelosoak dunia mulai dari Palestina, AS, Iran, Libanon, Yordania, Inggris. Kenya dan bahkan dari kalangan warga Israel sendiri.

Tank Israel Menembak Pasukan Israel
Selasa, 06/01/2009 13:16 WIB Cetak Kirim

Insiden salah tembak mewarnai agresi militer Israel ke Jalur Gaza. Sebuah tank Israel secara tak sengaja menembak posisi pasukannya sendiri, menyebabkan tiga tentara Israel tewas dan 24 tentara lainnya luka-luka.
Juru bicara militer Israel mengakui insiden yang terjadi pada Senin malam di utara Gaza itu. Tentara Israel yang menjadi korban tembakan tank Israel berasal dari kesatuan pasukan elit Israel, Brigade Golani.
"Tiga tentara dari angkatan bersenjata Israel tewas dan satu orang dalam kondisi kritis dan tiga tentara luka berat akibat tembakan dari tank pasukan Israel lainnya dalam operasi di utara Gaza," kata jubir militer Israel.
"Tank itu menembak sebuah tempat dimana tentara-tentara Israel mengambil posisi. 22 tentara Israel lainnya mengalami luka ringan akibat insiden tersebut," sambungnya. (ln/prtv)

Hancurkan Kantor Media Hamas, Organisasi Press Internasional Kecam Israel
Selasa, 06/01/2009 11:33 WIB Cetak Kirim

Organisasi wartawan internasional Press Emblem Campaign mengecam serangan Zionis Israel ke kantor-kantor media milik Hamas. Organisasi yang bergerak di bidang perlindungan wartawan di daerah konflik ini juga mengutuk bombardir Israel ke Jalur Gaza yang menyebabkan dua orang wartawan Palestina syahid akibat serangan itu.
"Dua wartawan Palestina terbunuh dalam serangan Israel, mereka adalah fotografer Hamas Shahin yang gugur pada 26 Desember 2008 dan satu wartawan lagi bernama Omar Silawi yang gugur hari Senin (3/1) ketika Israel menggelar serangan darat," demikian Press Emblem Campaign.
Dalam pernyataan mereka disebutkan bahwa Israel telah dengan sengaja menjadikan kantor-kantor media yang berafiliasi dengan Hamas, antara lain stasiun televisi al-Aqsa, kantor surat kabar Al-Resalah dan stasiun radio Sawt al-Aqsa sebagai target serangan bom Israel dalam agresi yang dimulai sejak Sabtu (28/12) lalu.
Organisasi itu menyatakan, serangan-serangan Israel terhadap para jurnalis Palestina yang terjadi sekarang ini mengingatkan komunitas media akan serangan-serangan Israel ke kantor dan pekerja media Libanon saat perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Press Emblem Campaign juga memprotes sikap militer Israel yang melakukan sensor terhadap media yang akan meliput situasi di Gaza. Menurut organisasi itu, banyak wartawan yang mengelukan sikap Israel yang menanyakan kemampuan mereka untuk meliput secara obyektif dari sisi Israel dalam konflik tersebut.
Organisasi tersebut mendesak rezim Zionis untuk mengijinkan wartawan asing dari berbagai media masuk ke Jalur Gaza dan meminta dibentuknya tim penyelidik internasional yang independen untuk menginvestigasi dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Zionis Israel dalam konflik di Palestina. (ln/YN/AFP)

Israel Gunakan Senjata Kimia di Gaza
Selasa, 06/01/2009 10:26 WIB Cetak Kirim


Israel menggunakan zat berbahaya untuk membantai warga Gaza dalam serangan daratnya. Bom-bom yang digunakan pasukan Zionis mengandung fosfor putih, sebuah zat yang berbahaya dan mematikan bagi manusia.
Fosfor putih, oleh badan intelejen AS dimasukkan ke dalam katagori "senjata kimia". Orang yang terkena serpihan dari bom yang mengandung fosfor putih akan mengalami luka bakar yang mengerikan.
Times Online mengutip keterangan seorang pakar keamanan Israel yang mengatakan, "Pemandangan dari ledakan bom yang mengandung zat berbahaya itu akan terlihat fantastik, dengan asap tebal yang bisa membutakan mata pihak musuh, sehingga pasukan kami bisa bergerak maju."
Dalam serangan artileri pasukan Israel ke Jalur Gaza hari Minggu kemarin, diketahui bahwa bom-bom yang ditembakan dari tank-tank Israel mengandung fosfor putih. Itu artinya, Israel telah menggunakan senjata kimia berbahaya yang penggunaannya masih menjadi kontroversi di dunia.
Hari Minggu kemarin, anggota tim dokter dari Norwegia Dokter Mads Gilbert juga mengatakan bahwa tim medisnya menemukan sisa-sisa uranium pada sejumlah korban luka di Gaza.
Times Online dalam laporannya mengatakan, penggunaan senjata kimia dalam serangan ke Jalur Gaza akan memicu kontroversi atas metode-metode serangan yang digunakan militer Israel. Israel juga menggunakan bom-bom yang mengandung fosfor putih dalam perang 34 hari dengan Hizbullah di Libanon sehingga banyak menimbulkan korban jiwa.
Inilah bukti kemunafikan negara-negara Barat seperti AS yang tetap memberikan dukungan buta pada Israel meski rezim ilegal itu telah menggunakan senjata kimia berbahaya terhadap warga sipil. Bedakan dengan sikap AS terhadap Irak, yang merasa perlu menumbangkan Saddam Hussein dan menghancurkan Irak dengan tuduhan Irak memiliki senjata pemusnah massal berbahaya. Padahal tuduhan itu tidak pernah terbukti hingga sekarang. Tapi ketika Israel yang menggunakan senjata pemusnah massal, AS tidak berbuat apapun untuk menghentikan Israel.(ln/prtv)

Profil : As-Syahid Nizar Mohammad Rayyan
Selasa, 06/01/2009 10:00 WIB Cetak Kirim

Ia menjadi korban pertama serangan udara Israel. Tokoh Hamas, Nizar Abdul Kader Mohammad Rayyan, lahir, 6 Maret, 1959, di kamp Jabaliya, Jalur Gaza. Tokoh yang memimpin sayap militer Hamas ini, memiliki latar belakang pendidikan yang sangat baik, di mana ia pernah mengeyam pendidikan di Universitas di Saudi Arabia, Jordan, dan Sudan, dan mendapatkan gelar Phd, dibidang Islamic Studies.
Usai menyelesaikan pendidikan di sejumlah Negara Arab, Rayyan kembali ke Gaza, dan menjadi seorang da뭝, dan memberikan ceramah di berbagai masjid di Gaza, dan sambil masih terus memperdalam ilmunya, sampai ia mendapatkan gelar Profesor dibidang hukum Islam (Islamic Law) di Universitas Islam di Gaza. Di usianya yang masih belum terlalu tua itu, Rayyan dikaruniai enam orang anak laki-laki, enam orang anak perempuan, dan dua orang cucu. Dan, tokoh gerakan Hamas ini, menikahi empat orang muslimah.

Rayyan memiliki pandangan yang sama dengan seluruh pemimpin Hamas, yang secara tegas menolak Negara Israel, karena Negara Zionis-Israel, tak lain adalah penjajah, yang harus dihapus. Maka, Rayyan menegaskan : 밙ami tidak akan pernah menerima Israel. Apa yang disebut kata : ?st1:country-region w:st="on">Israel?adalah tidak ada, baik sebagai sebuah fakta atau imajinasi?/FONT>, tandasnya. Tokoh yang memiliki tubuh tinggi besar ini, beberapa kali ditahan pemerintah Israel dan Otoritas Palestina (PA), dan dibebaskan ketika Hamas mengambil alih control seluruh wilayah Gaza dari tangan al-Fattah, Juni, tahun 2007.
Rayyan sangat dikenal karena pendiriannya yang keras melawan Zionis Israel. Seorang kakek dari dua cucu, yang baru berumur 50 tahun itu, pernah menjadi pendiri Partai Penyelamat Islam (The Islamic Salvation Party), ketika terbentuk Otoritas Palestina di tahun 1994. Prof.Rayyan mempunyai peranan yang sangat menentukan, ketika Hamas harus berunding dengan berbagasi faksi yang ada di jalur Gaza, yang akan menentukan kepemimpinan di wilayah itu.

Tokoh Hamas, yang menjadi pemimpin Brigade Izzuddin al-Qassam, di wilayah kamp Jabaliya ini, sangat dikenal sebagai seorang da뭝 yang sangat berpengaruh, dan dikenal sebagai seorang imam di masjid 멝asjid Syuhada?/FONT>. Rayyan sangat mendukung adanya 멳om syahid?/FONT>. Banyak anak-anak muda yang sudah mendaftarkan diri ingin menjdi 몀artyr?/FONT>, guna menghadapi kebiadan Israel. Bahkan, Prof. Rayyan, yang sangat dikenal sikap yang keras dan tegas itu, mengirimkan putranya sendiri untuk melakukan missi 멳om syahid? (bukan bom bunuh diri), dan missi putranya berhasil membunuh dua orang Israel, di Rlei Sinai.

Menurut Yerusalem Post, yang terbit 1 Januari, 2009, Sheik Nizara Rayyan, termasuk pemimpin senior Hamas, tewas dengan seluruh keluarganya, empat istrinya dan anak-anaknya, hari Kamis, ketika pesawat tempur Israel, F.16, menjatuhkan bom diatas apartement, yang ditinggali bersama keluarganya di Jabaliya. Rayyan, bukan hanya seorang yang sangat religious (alim), tapi benar-benar seorang mujahid. Karena, Rayyan menjadi pemimpin sayap militer Hamas, yaitu Brigade Izzudin al-Qassam. Di Universitas Islam di Gaza, Rayyan mengajarkan tentang 멳om syahid?/FONT>. Inilah yang menyebabkan Israel sangat menaruh perhatian terhadap Rayyan. Laki-laki yang sudah memiliki dua belas orang anak dan dua cucu ini, kadang-kadang ikut bersama-sama dengan pejuang Hamas, melakukan patroli di wilayah Gaza, dan tempat-tempat lainnya. Ia selalu menekankan kepada para pejuang untuk melakukan 멳om syahid?/FONT>, terutama dalam mengahadapi agresi Israel.
Di rumah Rayyan, konon menjadi tempat menyimpan amunisi dan senjata, dan dirumahnya pula, dikendalikan pusat informasi bagi gerakan Hamas. Ketika, 14 Maret 2004, kelompok Hamas berhasil mengelabuhi keamanan Israel, dan dengan menggunakan bom plastik yang canggih, dan mempunyai daya ledak yang sangat tinggi, berhasil membunuh sepuluh orang Israel dipelabuhan Ashdod.

Israel sangat takut dengan Rayyan. Karena, Rayyan mengembangkan senjata 몀anusia? (human shield), yang telah banyak menewaskan orang-orang Zionis-Israel. Menurut Koran Israel, Haaretz, yang terbit 2 Januari 2009, sudah yang mengingatkan terhadap Rayyan, agar meninggalkan rumahnya. Karena, rumahnya sudah diindentifikasi fihak keamanan Israel (IDF), namun tokoh Hamas itu, tidak terlalu mengindahkannya. Dan, fihak IDF sudah memberikan sandi penyerangan rumah Nizar Rayyan dengan code 몉oof knocking?/FONT>, dan hanya dalam waktu sepuluh menit, pesawat F.16 Israel menjatuhkan bom, dan gedung apartemen itu, nampak telah luluh lantak. Bersama keluarga Nizar Rayyan, seorang tokoh senior Hamas, yang paling ditakuti Israel.
Juru bicara Hamas, Mushsir al-Masri menyatakan : 밫indakan Israel itu membuktikan telah terjadi perluasan dalam kekerasan yang dilakukan Israel. Kami akan mengambil segala resiko dalam melindungi dan menjaga para pemimpin Hamas?/FONT>, tegasnya. Inna lillahi wa inna ilaihi raji뭫n. Selamat jalan wahai saudaraku. Semoga Allah Azza Wa Jalla memuliakanmu. Wallahu 멲lam. (M)

Rumah Sakit dan Petugas Medis Juga Dibom Israel
Selasa, 06/01/2009 10:00 WIB Cetak Kirim RSS

Adalah sebuah kebohongan besar jika Israel mengklaim ingin menghancurkan Hamas dalam serangan brutalnya ke Jalur Gaza. Karena yang menjadi target serangan Israel adalah warga sipil, rumah-rumah penduduk bahkan petugas media dan rumah sakit !
Jumlah warga Palestina yang gugur syahid selama 10 hari pembataian Israel sudah mencapai 548 orang , 100 orang diantaranya syahid sejak Israel melakukan serangan darat hari Sabtu kemarin. Sejumlah aktivis kemanusiaan asing yang berada di Gaza mengatakan, Israel menembakkan dua misilnya ke bagian gawat darurat Rumah Sakit al-Awda di Jabaliya hari Senin kemarin.
"Dua buah misil jatuh di lapangan parkir yang penuh kendaraan sekitar 15 meter dari pintu masuk ruang gawat darurat. Akibat ledakan misil itu, pintu ruang gawat darurat hancur. Saat pemboman itu terjadi, ambulan-ambulan sedang sibuk keluar masuk membawa para korban," kata Alberto Arce dari International Solidarity Movement.
Selain menjatuhkan misil Rumah Sakit al-Awda, pesawat-pesawat tempur Israel hari Senin kemarin juga terbang di atas Rumah Sakit al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sehingga membuat semua orang di rumah sakit itu panik dan ketakutan.
Abu Khaled memeluk tiga anaknya yang luka-luka dan dirawat di salah satu ruangan rumah sakit itu, begitu mendengar suara jet tempur Israel. "Setelah itu, kami tidak bisa tidur tenang semalaman," kata Khaleed.
Pihak Israel menuding rumah sakit tersebut menyembunyikan seorang pemimpin Hamas. Tuduhan itu dibantah Naseem Ba'eem, menteri kesehatan Palestina. "Rumah sakit itu bukan barak militer atau markas besar pejuang," tukas Baeem.
Para dokter di Rumah Sakit al-Shifa juga sempat panik ketika terdengar deru pesawat tempur Israel. Mereka berusaha menenangkan para pasien yang menjerit ketakutan dan mengatakan bahwa rumah sakit tidak akan dijadikan target pengeboman.
"Meskipun saat itu kami juga sempat panik dan berpikir bahwa Israel bisa melakukan apa saja termasuk membom rumah sakit," kata Dokter Raed Harara, salah seorang dokter di Rumah Sakit al-Shifa.
Umi Said seorang warga Gaza hanya bisa geleng-geleng kepala dan geram mendengar rumah-rumah sakit juga menjadi target teror Israel. "Israel benar-benar sudah gila. Tidak cukupkan mereka menumpahkan darah?" kutuk Um Said.

Sebelumnya, Israel juga membombardir dua buah ambulan yang sedang melakukan evakuasi korban. Akibat bom-bom Israel itu, empat petugas medis syahid.
Iyad Nasr, petugas Palang Merah di Jalur Gaza mengatakan, para petugas medis bukan hanya kekurangan tenaga medis dan obat-obatan serta peralatan medis yang terbatas akibat blokade Israel. Petugas medis yang di lapangan sekarang juga tidak leluasa lagi bergerak karena kehadiran tank-tank Israel yang tersebar di wilayah utara dan selatan Gaza.
"Palang Merah Internasional harus melakukan kontak dengan pihak Israel agar korban luka yang masih terbengkalai bisa segera dievakuasi dengan ambulan," desak Nasr.
Selain korban jiwa, laporan PBB menyebutkan sekitar 13.000 dari 2.000 keluarga di Gaza kini menjadi pengungsian dan jumlah itu hanya untuk wilayah utara Gaza saja, belum terhitung pengungsian dari wilayah selatan.
Warga Gaza yang masih bertahan juga harus menghadapi penderitaan yang berat di tengah musim dingin, karena ketiadaan listrik di Gaza. Lembaga Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) mengatakan, sekitar 250.000 warga Gaza bertahan hidup tanpa listrik karena pembangkit listrik mereka tidak berfungsi akibat ketiadaan bahan bakar.
Lembaga amal dari Inggris Save Children mengungkapkan, hypothermia mengancam bayi-bayi di Gaza akibat cuaca dingin dan ketiadaan aliran listrik. "Kami harus mengirimkan banyak makanan dan selimut agar anak-anak tidak kedinginan dan kelaparan. Orang-orang harus dibiarkan bergerak dengan bebas dan aman agar bisa mencari makanan," kata Dominic Nutt dari Save The Children menggambarkan bagaimana memprihatinkannya kondisi Gaza.
Selain makanan dan listrik, Gaza juga membutuhkan air bersih dan bahan bakar terutama untuk menggerakan generator di rumah-rumah sakit. (ln/berbagai sumber)

Mereka Membantai Saudara Kita
Selasa, 06/01/2009 09:59 WIB Cetak Kirim RSS
10 hari. Hanya 10 hari!, Sejak Israel memborbardir Gaza. Lebih dari 540 orang tewas, termasuk di antaranya anak-anak, wanita dan orang tua, ribuan lainnya yang luka. Yahudi-Yahudi itu tengah membantai saudara Muslim kita dan ingin mengubur Palestina.
Bagaikan anjing yang terus menggonggong. Israel terus saja melakukan aksi pembantaian secara keji itu. Mereka sama sekali tak peduli pada dunia. Karena, mereka sudah memegang kartu truf: AS, negara adidaya yang sejatinya sudah bangkrut itu ada d belakang mereka. Begitulah, usai menarik pelatuk dan menghantamkan roket, Israel hanya tinggal bertepuk tangan. Sementara, Muslim Palestina Gaza tercecer, bukan hanya antara diri dengan keluarga, tapi sudah lebih dari itu, badan dengan badan, dan badan dengan jiwa. Dan, negara-negara Arab, yang ada disebelahnya hanya menonton tragedi pembantaian.
Sementara kita jauh dari Palestina, apa yang harus dan bisa kita lakukan? Rasulullah suatu kali bersabda, 밄ahwasanya perumpamaan orang-orang muslim itu ibarat satu orang (satu jasad) apabila salah satu bagian disakiti maka seluruhnya akan merasa sakit.?(HR Imam Ahmad bin Hanbal). Sungguh, Yahudi tengah membantai saudara kita di Gaza.

Tank besar Israel bersiap memasuki Gaza. Bersiap memulai pembantaian keji atas umat manusia di dunia.

Seorang lelaki membawa mayat ayahnya yang renta yang telah tewas.

Semuanya roboh, Yang tersisa hanya gedung ini, dan ia pun akan segera ambruk. Gedung lain di sekelilingnya telah rata dengan tanah dihantam puluhan roket Israel biadab!

Bahkan kain kafan pun tak ada untuk menutupi tubuh para syuhada.

Rumah sakit tak ada beda dengan tempat lain. Tak ada dokter, obat-obatan, ataupun peralatan kesehatan. Yang ada hanya gemlimpangan orang terluka dan bersimbah darah.

Seorang ayah menangisi anak lelakinya. "Ya Allah, Israel harus membayar semua ini dengan kemenangan Islam!"

Darah, darah, darah, hanya darah syuhada yang menggenangi bumi Gaza.

Biar tertimbun reruntuhan dan terkubur puing, mayat seorang Muslim tetap harus diurus selayaknya.

Mayat para syuhada.

Seorang pemuda terkulai. Ia menghembuskan nafas terakhirnya, salah satu saksi biadabnya Yahudi.

Dengan beringas dan sadis, tanpa kenal rasa, seorang tentara Yahudi mengejar bocah Palestina yang lugu dan polos.

Setiap malam, setelah melakukan penyerangan, Yahudi-yahudi biadab itu berpesta, bernyanyi di atas bumi Gaza yang penuh gelimpangan mayat warga Palestina dan genangan darah syuhada.

Dimana,... dimana ayah dan ibu kami?

Tentara Israel memasuki Gaza yang kosong dan hancur. Muka mereka dingin, siapa saja orang Palestina yang terlihat, dor!, mereka menembaknya. Teroris!

"Tapi ini tanah kami, walau luka dan mati tertanam di sini..." Bocah Palestina ikut berjuang mengusir penjajah laknat Yahudi.

Di antara tanah yang terbakar, dan reruntuhan yang berdebu tebal, mayat-mayat syuhada tertimbun.

Anak-anak berlari menghindari serangan Israel. Bagi mereka, pagi di Palestina bukan tentang pergi ke sekolah, dan atau sarapan minum susu.

Sanggupkah kau bertahan bocah pemberani?

Bahkan mereka tak peduli pada wanita yang berteriak ketakutan karena salakan senjata mereka.

Gaza telah remuk, dan Palestina tengah terkubur. Tapi kami tetap terus berjuang.
Sekali lagi, mereka, Yahudi-yahudi itu tengah membantai saudara-saudara kita? Apa yang telah kita lakukan? Selamatkan Palestina!

Mahathir Serukan Boikot AS

Selasa, 06/01/2009 07:21 WIB Cetak Kirim

Senin kemarin (5/6), mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohhamad mengeluarkan pernyataan berani. Ia dengan terang-terangan menyerukan global boikot pada dollar dan produk AS, termasuk Coca-Cola.
Boikot ini, menurut Mahathir, akan menghentikan dukungan AS kepada Israel. Seperti diketahui, AS adalah penyumbang dana terbesar untuk agresi Israel selama ini.

밣emerintahan di seluruh dunia tidak berdaya akan ulah Israel. Maka, kita sebagai rakyat lah yang bisa mengambil bagian secara langsung untuk menyelematkan Palestina.? Tegasnya pada harian Star Daily. 밄oikot harus dilakukan di seluruh dunia. Jika hanya Malyasia saja, tidak akan efektif. Walaupun ini kelihatan kecil, tapi akan sangat berarti banyak.

Mahathir mengatakan bahwa 밪olusi tercepat dan terbaik untuk Palestina saat ini adalah AS yang merupakan kunci penyerangan Israel. Untuk kematian dan derita rakyat Palestina saat ini, bukan hanya Israel yang disalahkan, tapi juga AS dan Inggris mempunyai andil besar.?o:p>

밃S sudah membayar mahal akan hal ini. Sekarang kedutaan mereka harus menggunakan dinding yang tinggi dan kawat berduri di sekelilingnya. Orang sekarang membenci AS, tapi jika AS memang menghendaki begitu, itu urusan mereka. Hanya, dukungan AS terhadap Israel harus dihentikan!?demikian Mahathir.

Mahathir adalah tokoh pertama yang secara langsung dan terang-terangan mengeluarkan pernyataan seperti ini. Ia juga mengirimi banyak kepala negara lain untuk melakukan hal ini pada rakyatnya. (sa/wb)

Strategi Hamas Hadapi Pasukan Zionis Israel
Senin, 05/01/2009 17:17 WIB Cetak Kirim

Pasukan darat Israel mulai merasakan beratnya bertempur secara berhada-hadapan dengan Hamas, meski pasukan Zionis memiliki senjata artileri yang jauh lebih canggih dari senjata yang dimiliki Hamas. Namun Hamas sudah menyiapkan strategi perang darat dengan pasukan Zionis yang sudah mereka antisipasi menyusul ancaman-ancaman yang dilontarkan Israel saat masih berlaku gencatan senjata di Jalur Gaza.
Brigade Izzudin al-Qasam, sayap militer Hamas mengungkapkan, mereka sudah membangun terowongan-terowongan di bawah tanah yang tahan akan hantaman ranjau-ranjut darat dan ranjau anti-personel. Para pejuang Hamas juga sudah menyiapkan perangkap-perangkap yang mereka pasang di rumah-rumah dekat wilayah perbatasan.
"Para pejuang kami berada di tempat-tempat yang tak terlihat, menunggu kedatangan tentara-tentara Zionis ke gedung-gedung yang sudah dipasangi perangkap," demikian keterangan Brigade Izzudin al-Qassam
Laporan koresponden Islamonline hari Minggu kemarin menyebutkan bahwa para pejuang Palestina berhasil menyergap sejumlah tentara Israel di sebuah rumah. Tentara-tentara Zionis terperangkap di dalam rumah yang dihujani tembakan oleh para pejuang Palestina. Mereka memanggil bantuan pasukan udara agar bisa keluar dari rumah itu.
Sejak mengerahkan pasukan daratnya, militer Israel mengakui sekitar 40 tentaranya mengalami luka-luka akibat perlawanan para pejuang Hamas. Pertempuran darat berlangsung sengit di empat titik di Gaza, antara lain di wilayah utara Gaza, Gaza City, Beit Lahiya dan Jabaliya.
Tank-tank Israel dikerahkan di dua titik di Gaza yaitu wilayah utara dan selatan. Israel mengarahkan tank-tanknya ke perbatasan Rafah, selatan Gaza untuk memisahkan wilayah Gaza dari Mesir. Dalam serangan darat, pasukan Zionis tidak berhasil menemukan tempat-tempat peluncuran roket Hamas. Namun para pejuang Hamas dilaporkan berhasil menjungkirbalikkan tank-tank Merkava Israel dengan roket-roketnya. Terakhir, roket-roket Hamas berhasil menjangkau basis angkatan udara Israel Hatzor di kota Ashdod.
Seorang pejuang Brigade al-Qassam mengatakan, mereka memiliki persediaan roket yang cukup banyak, termasuk senjata peluncur granat (RPG) untuk menembak helikopter-helikopter Israel. "Senjata-senjata itu cukup efektif," kata pejuang tadi.
Itulah sebabnya, Israel sangat mengandalkan serangan udara dengan menggunakan pesawat tempur F16-nya untuk menghindari tembakan-tembakan RPG-RPG pejuang Hamas.
Brigade Izzudin al-Qassam mengkordinir agar para pejuangnya tidak terlacak radar, dengan membagi mereka kedalam kelompok-kelompok dan unit-unit khusus. "Seluruh pejuang Palestina melakukan kordinasi bersama untuk menghadapi invasi Israel ke Gaza," kata sumber Brigade al-Qassam.
Hamas dilaporkan memiliki kekuatan 10.000 pejuang aktif dan pejuang cadangan yang terlatih dengan jumlah yang hampir sama. (ln/iol)

Mengapa Israel Melakukan Agresi Pada Desember?
Senin, 05/01/2009 16:35 WIB Cetak Kirim
Dalam sepekan aresi yang sudah dilakukan oleh Israel, sekitar 700 kali serangan ke Gaza sudah dilancarkan. 500 orang warga sipil Palestina tewas, 100 di antaranya anak-anak dan 75 wanita,dan ribuan yang luka-luka. Atas aksi biadab ini, Israel menuai banyak sekali kecaman dan hujatan dari seluruh penjuru dunia. Walau begitu, tentara Zionis itu tak peduli dan terus menggasak tanah Palestina yang sama sekali bukan miliknya.
Ada beberapa faktor mengapa Israel melakukan aksinya ini di penghujung tahun 2008. Berikut analis yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

PERTAMA, walau presiden terpilih AS, Barack Obama diam seribu bahasa atas agresi biadab Israel dalam sepekan terakhir, tapi lengsernya George W. Bush, yang merupakan 뱆acung?setia Israel dan akan segera naiknya Obama menjadi presiden dilantik, tetapi memunculkan ketakutan yang amat sangat terhadap pemerintahan Obama. Yahudi mempunyai dugaan besar, jika Obama tidak akan terlalu mendukung agresi militer mereka. Jika Israel ingin bertindak memerangi Hamas, itu harus dilakukan dalam beberapa hari terakhir masa kepresidenan Bush.
KEDUA, Israel memanfaatkan transisi kekuasaan AS. Ketika Bush bersiap-siap untuk mengepak koper dan Obama naik pangkat, maka kondisi ini ditengarai akan membuat negara itu mempunyai alasan yang kuat untuk tidak menanggapi agresi keji Israel. AS yang memang selalu menjadi 뱎anutan?bagi negara-negara Dewan Keamanan PBB, akan mempunyai waktu yang cukup.

KETIGA, libur panjang antara Natal 25 Desember 2008 sampai 5 Januari 2009. Israel sudah memperkirakan bahwa kantor-kantor diplomatik akan kembali bekerja setidaknya 5 Januari. Ada waktu sekitar 10 hari untuk dengan leluasa memborbardir Gaza tanpa harus direcoki oleh dilpomasi politik.

KEEMPAT, AS memahami bahwa kekuatan Fattah (kubu Mahmoud Abbas) lebih stabil dibanding Hamas. Padahal, yang terjadi adalah sebaliknya. Hingga tidak heran, AS juga menyetujui Israel menghajar Hamas.

KELIMA, serangan Israel tidak terlepas dari persaingan politik di internal dalam negeri Yahudi dalam pembangunan citra positif bagi rakyat Israel. Persaingan calon kandidat Perdana Menteri Israel menyeruak dalam agresi militer yang dimulai sehari menjelang pergantian tahun baru kemarin. Di mana bulan depan di Israel akan digelar pemilihan umum. Partai-partai politik berlomba-lomba mempertontonkan aksi mereka di depan rakyat Israel, siapa yang paling keras menggebuk Hamas. Maka, Partai Kadima yang dipimpin Menlu Tzipi Livni, yang sedang bersaing dengan Partai Likud, pimpinan Benyamin Netayahu, ingin mempertontonkan tindakannya yang keras kepada rakyat Israel.(sa)

Israel Ingin Menghapus Negara Palestina
Senin, 05/01/2009 15:27 WIB Cetak Kirim


Dunia tak hanya diam menyaksikan kebiadaban Israel di bumi Gaza, Palestina; kita semua akan melihat bahwa Israel pada akhirnya hanya tengah menyulut api untuk membakar dirinya sendiri.
Pagi ini, pagi esok, dan setiap pagi, anak-anak muda di Jalur Gaza akan lebih kuat dan berani untuk melawan penjajahan di atas tanah mereka, walau hanya dengan batu, atau apalagi dengan roket.
Para dedengkot Israel mati-matian meyakinkan diri mereka sendiri bahwa semakin keras mereka menghajar Palestina, maka akan semakin lemah lah rakyat Palestina. Namun mereka tidak menyadari, ketika semuanya usai, kebencian terhadap Israel semakin muntab, dan sejarah lama yang sudah berjalan akan terus menunggu mereka, tanpa direncanakan.
Jalur Gaza lebih kecil daripada Pulau Wight뾱ebuah pulau kecil yang terletak di laut selatan Inggris뾲api Gaza menampung 1.5 juta orang yang tak pernah bisa pindah dari sana. Mereka tumpang-tindih di sana, kelaparan, tanpa ada pekerjaan, dikelilingi tembok dan menara. Dari lantai atas menara mereka, kita akan bisa melihat perbatasan Gaza, Mediterania, dan kabel listrik Israel yang dipasang dengan keji. Jika bom meledak di Gaza, sudah dipastikan, tak ada tempat yang bisa digunakan untuk berlindung dan bersembunyi.
Sekarang, tengah terjadi perang di sana. Pemerintahan Israel berkata, 밙ami mundur dari Gaza pada tahun 2005, dan yang kami dapatkan adalah roket Qassam dan Hamas menghujani kota kami. 16 orang mati. Berapa banyak lagi kami harus berkorban??Ini adalah sebuah narasi yang sangat naif, dan banyak pula menyimpan celah. Jika kita ingin memahami realitas dan menghentikan serbuah roket, kita perlu meloncat ke beberapa tahun di belakang dan melihat apa penyebab semua itu.

Betul, pemerintahan Israel memang mundur dari Jalur Gaza tahun 2005뾞gar bisa lebih intensif mengontrol Tepi Barat. Dov Weisglass, penasihat senior Ariel Sharon, mengeluarkan pernyataan ambigu akan hal ini. 밣enarikan dari Gaza hanya sementara. Penarikan ini akan menjadi indikasi bahwa tidak akan ada proses politik dengan Palestina. Negara Palestina sudah kami coret dari agenda kami.?o:p>
Sejak kali pertama mendengar pernyataan ini, warga sipil Palestina sudah diliputi perasaan was-was, dan karena ditambah kelakuan buruk pemimpin Fatah yang korup, mereka pun akhirnya memilih Hamas. Itu adalah pemilu yang bebas dan demokratis,dan polling yang dilalukan oleh Universitas Maryland, mengatakan bahwa 72% warga Palestina menginginkan solusi untuk kedua pihak, dan hanya kurang dari 20% saja yang tidak sudi berbagi tanah Palestina dengan Yahudi. Dan dengan segala tekanan tersebut, Hamas sudah sangat bersabar terhadap Israel dan menawarkan gencatan senjata, dan akan membiarkan Israel jika saja Yahudi-Yahudi itu mau kembali lagi ke daerah perbatasannya.
Alih-alih menerima tawaran Hamas yang simpatik tersebut, Israel malah bereaksi dengan menurunkan tangan keji pada segenap penduduk sipil Palestina. Israel menutup semua akses ke Gaza. Penduduk Gaza hidup dengan sedikit makanan, bensin, dan obat-obatan, tapi sama sekali tak cukup untuk bertahan hidup. Weisglass menyebutnya sebagai ?st1:City w:st="on">Gaza sedang berdiet.?Menurut Oxfam, sebuah LSM yang bekerja di bidang pengentasan kemiskinan dan memerangi ketidakadilan di tiga benua di dunia, selama satu bulan terakhir ini hanya 137 truk pengangkut makanan yang boleh memasuki Gaza. Untuk jumlah 1.5 juta orang, suplai makanan tersebut jauh dari cukup. PBB mengatakan bahwa kemiskinan mencapai level luar biasa tak terkirakan. Orang yang datang ke rumah sakit langsung ditolak oleh pihak rumah sakit, karena antara rumah sakit dan rumah tinggal sudah tidak ada beda fungsinya. Di jalanan, anak-anak kecil bertebaran kelaparan.

Agresi terhadap Gaza telah melahirkan sesuatu yang amoral. Hamas mulai menembakan roket al-Qossam dan 밾anya?menewaskan 16 orang Israel, bandingkan dengan Israel yang sudah melenyapkan lebih dari 500 jiwa hanya dalam waktu seminggu. AS dan Negara-negara Barat menapikan hal ini. Mereka mengatakan bahwa sangat tidak mungkin bernegosiasi dengan Israel sementara Negara Yahudi itu tengah menembakan roket, tapi mereka meminta rakyat Palestina untuk diam saja, untuk melakukan kompromi politik.
Israel sudah menolak gencatan senjata dan proses diplomatik dengan Hamas. Mengapa? Ini karena Israel ingin menghapus Palestina. Seorang penulis Yahudi mengatakan, 밓ika kita menginginkan perdamaian sekarang, masalahnya bukan pada Hamas. Tapi pada Israel sendiri.?o:p>

(SA/JH-The Independent)
Yordania Akan Bekukan Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Senin, 05/01/2009 14:10 WIB Cetak Kirim

Perdana Menteri Yordania Nader Dahabi mengatakan, pemerintahnya kemungkinan akan mengkaji ulang hubungan diplomatik dengan Israel, menyusul serangan biadab Israel ke Jalur Gaza. Dahabi menyatakan sudah menyampaikan hal tersebut ke parlemen Yordania.
"Yordania akan mengkaji semua opsi, termasuk mengkaji kembali hubungan diplomatik dengan Israel. Kami tidak bisa tinggal diam melihat ancaman yang bisa mempengaruhi keamanan seluruh kawasan," kata Dahabi.
Saat ini, memang baru Yordania dan Mesir, dua negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, setelah penandatanganan kesepakatan Camp David. Namun belakangan ini, publik Yordania melakukan tekanan kuat pada pemerintahnya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Zionis Israel.
Bersamaan dengan aksi unjuk rasa anti-Israel, ribuan mahasiswa di Yordania belum lama ini melakukan aksi massa ke parlemen Yordania dan menuntut agar pemerintah membekukan hubungan diplomatik dengan Israel serta mengusir duta besar Israel.
"Kami akan terus turun ke jalan sampai tuntutan kami dipenuhi, atau kami akan seperti Mesir yang tidak berbuat apapun untuk membantu warga Gaza," kata seorang mahasiswi dalam aksi massa itu. Para mahasiswa itu juga mendesak pemerintah Yordania untuk mendukung perjuangan Hamas.
Di Yordania terdapat hampir tiga juta pengungsi Palestina, yang kebanyakan sudah dinaturalisasi dan menjadi warga negara Yordania. Meski demikian, mereka tetap memiliki rasa cinta yang kuat terhadap tanah air mereka, Palestina.
Negosiasi Uni Eropa
Sementara itu, sejumlah diplomat Eropa sudah tiba di sejumlah negara di Timur Tengah untuk mengupayakan gencatan senjata dan penghentian serangan Israel ke Jalur Gaza. Mereka antara lain Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Menteri Luar Negeri-nya Bernard Kouchner, Menlu Cekoslovakia Karel Schwarzenberg, Menlu Swedia Carl Bildt dan utusan khusus Rusia untuk Timur Tengah Alexander Saltanov.
Para diplomat itu Eropa yang dipimpin Javier Solana, sudah tiba di Mesir pada hari Minggu dan dijadwalkan bertemu dengan presiden Mesir Husni Mubarak hari ini kemudian akan berkunjung ke al-Quds dan Ramallah, wilayah Palestina di Tepi Barat.
Di pihak lain, Hamas menyatakan akan mengirimkan delegasinya ke Mesir untuk negosiasi gencatan senjata. Menurut Ayman Taha, salah seorang pejabat Hamas, mereka mengirim delegasi sebagai respon atas undangan Mesir untuk melakukan dialog.
Sebelumnya, Hamas menyatakan jika pun Hamas bersedia bernegosiasi, topik yang dibahas harus berkaitan dengan upaya untuk menghadapi agresi Israel dan bukan isu-isu lain. (ln/prtv/aljz)

HAMAS Hancurkan Tujuh Tank Zionis
Senin, 05/01/2009 12:51 WIB Cetak Kirim RSS

Perkembangan demi perkembangan di medan jihad Gaza terus dilaporkan. Hanya saja, jika media-media Barat seperti CNN dan sebagainya melaporkan berbagai 뱆eberhasilan?tentara Zionis-Israel, maka fakta di lapangan ternyata tidak selalu demikian. Infopalestina.com melaporkan, sejak Zionis-Israel melancarkan perang darat, Sabtu (3/1), mereka menemui perlawanan sengit dari pejuang-pejuang HAMAS. Bahkan pejuang HAMAS berhasil menghancurkan tujuh tank tempur Israel jenis Merkava dengan menggunakan bom dan misil peluncur roket. Akibatnya, sejumlah serdadu Israel tewas dan luka-luka. HAMAS menegaskan, semua tank Israel yang masu ke Gaza akan dihancurkan. Hal ini ditegaskan Jubir Batlion Al-Quds, sayap militer Jihad Islami, Abu Hamd.
Sebelumnya, Batalion Izzuddin Al-Qassam menegaskan bahwa mereka berhasil menghancurkan sedikitnya dua tank dengan menggunakan roket anti tank jenis B29. Abu Hamd juga menambahkan bahwa perang yang sesungguhnya belum dimulai. 밨ibuan personel kelompok perlawanan Palestina menyebar di seluruh penjuru dan siap melakukan jihad melawan zionis!?tegas Abu Hamd.
Ia juga menyatakan bahwa perlawanan Palestina baik-baik saja. Tidak banyak perlawanan Palestina yang gugur. Justru Israel membantai rakyat sipil untuk menutupi kegagalan mereka. Sementara perlawanan Palestina memiliki kesiapan jika operasi serangan diperluas. Abu Hamd mengisyaratkan bahwa satuan pemantau perlawanan memberikan isyarat bahwa musuh Israel mulai mengevakuasi sejumlah besar pasukannya yang terbunuh dan luka-kuka di timur Gaza dengan menggunakan mobil pengangkut dan pesawat ke RS mereka. Ini menunjukkan Israel mengalami kerugian besar. (Infopalestina)

Rumah-Rumah Sakit di Gaza, kekurangan Petugas Medis dan Obat-Obatan
Senin, 05/01/2009 10:50 WIB Cetak Kirim RSS

Petugas medis menemukan sisa-sisa bahan kimia uranium pada luka-luka warga Gaza yang menjadi korban serangan biadab Israel yang sudang berlangsung selama sembilan hari. Hal tersebut diungkapkan oleh petugas medias asal Norwegia pada koresponden Press TV, stasiun televisi yang berbasis di Iran.
Laporan ini mengemuka setelah pasukan darat Israel menginvasi Jalur Gaza setelah selama sepekan lebih membombadir Gaza dari udara. Uranium adalah bahan berbahaya untuk pembuatan senjata nuklir. Sejauh ini belum ada laporan tindak lanjut atas penemuan para petugas medis dari Norwegia itu untuk mengungkap seberapa jauh Zionis Israel menggunakan zat berbahaya tersebut.
Pada saat yang sama, rumah-rumah sakit di Jalur Gaza mulai kerepotan untuk mengurus banyaknya korban. Para dokter itu bekerja keras menolong para korban akibat minimnya petugas medis dan peralatan dan obat-obatan di Gaza akibat blokade Israel selama satu tahun lebih. Di sisi lain, Mesir masih tidak mau membuka perbatasan Rafah dan mengizinkan agar bantuan medis dan makanan bisa masuk ke Jalur Gaza.
Dr. Erik Fosse, seorang dokter sukarelawan dari Norwegia yang bertugas di Rumah Sakit Shifa, Gaza mengatakan, selain memberikan bantuan medis, setiap hari para dokter harus tahan banting mendengar jeritan dan rintihan para korban luka.
"Dalam kurun waktu 24 jam, jumlah korban meningkat tiga kali lipat. Kami benar-benar sangat sibuk," kata Dokter Fosse.
Menurutnya, 30 persen dari para korban yang meninggal dunia maupun luka-luka di Rumah Sakit Shifa, adalah anak-anak dan 50 persen korban luka mengalami luka berat. "Para dokter melakukan bedah di koridor-koridor rumah sakit, pasien bergelatakan di mana-mana dan banyak korban sekarat sebelum mereka akhirnya mendapatkan perawatan," tutur dokter Fosse menggambarkan situasi rumah sakit di Gaza.
Rumah-rumah sakit lainnya, tidak berdaya untuk merawat banyaknya korban karena ketiadaan obat-obatan dan tenaga. Palang Merah Internasional dalam pernyataannya menyatakan, Israel melarang bantuan medis masuk ke Jalur Gaza.
Larang serupa masih diberlakukan pemerintah Mesir, yang tetap menolak membuka perbatasan Rafah bagi bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza.
Juru Bicara Badan Bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) Christopher Gunness menolak pernyataan Israel yang mengatakan bahwa tidak ada krisis kemanusiaan di Gaza. "Kami memiliki sekitar 9.000-10.000 relawan di lapangan. Mereka setiap hari berbincang dengan warga sipil di Gaza. Mereka sangat menderita.," tukas Gunness. (ln/aljz/prtv)

Bush Serukan Tekanan Lebih Besar ke Jalur Gaza
Sabtu, 03/01/2009 22:03 WIB Cetak Kirim

Alih-alih meminta sekutunya menghentikan serangan kejinya ke Jalur Gaza, Presiden AS George W. Bush malah menyerukan tekanan yang lebih kuat ke Gaza, dengan alasan untuk menghentikan roket-roket Hamas yang ditembakkan ke wilayah Israel.
"Saya mendesak semua pihak menekan Hamas agar menghentikan terornya dan mendukung legitimasi pimpinan Palestina yang sedang mengupayakan perdamaian," tukas Bush. Pimpinan Palestina yang ia maksud adalah Presiden Mahmud Abbas yang selama ini memang berkolaborasi dengan Barat, utamanya AS untuk menumbangkan Hamas.
Itulah komentar pertama Bush yang disampaikan dalam pidato mingguannya, setelah sepekan serangan brutal Israel ke Jalur Gaza. "Janji-janji Hamas tidak cukup. Harus ada mekanisme monitoring untuk memastikan bahwa penyelundupan senjata untuk kelompok teroris di Gaza tidak terjadi lagi," tuding Bush pada Hamas.
Bush juga mengatakan bahwa operasi militer Israel ke Jalur Gaza dipicu oleh tindakan Hamas. Bush menyebut Hamas sebagai kelompok teroris di Palestina yang didukung Iran dan Suriah, negara-negara yang dituding Bush telah menyerukan penghancuran Israel. (ln/aljz)

Cuma Doa, Senjata Kami yang Tersisa
Jumat, 02/01/2009 14:20 WIB Cetak Kirim RSS

"Musik tahun baru kami adalah deru suara pesawat tempur Israel, kembang api tahun baru kami adalah percikan-percikan sinar dari misil-misil Israel," kata Raed Samir, seorang pemuda Gaza dengan nada sendu.
Itulah gambaran tahun baru di Jalur Gaza, di saat penduduk dunia bersuka ria merayakan tahun baru dengan hura-hura dan pesta kembang api. Dimana-mana disampaikan pesan tahun baru yang penuh harapan, tapi tidak bagi warga Gaza yang memulai tahun baru dengan penderitaan yang mungkin akan berlangsung lama akibat kebiadaban kaum Zionis Yahudi Israel.
"Lihatlah ke luar, pesawat-pesawat tempur F-16 tersenyum padamu, misil-misil menari untukmu, zanana (suara gemuruh) bernyanyi untukmu," itulah bunyi sms yang diterima Fathi Tobal, juga warga Gaza dari seorang temannya.
Tobal dengan sinis berkata,"Sementara orang lain di seluruh dunia berpesta, kelihatannya pasukan udara Israel sedang berusaha memberikan kami kembang api."
Apa yang dirasakan rakyat Palestina sekarang? Banyak diantara mereka yang merasa diabaikan dan dikhianati oleh masyarakat internasional. "Dunia seharusnya membuka mata, daripada menari-nari dan minum-minum, mereka seharusnya menghentikan sebuah holocaust yang sedang dialami rakyat Gaza. Dunia internasional seharusnya sudah menghentikan dan melindungi hak-hak kami dibawah penjajahan Israel," kata Asad Abu Sharekh, seorang profesor dan pengamat politik.
Warga Gaza bernama Marwan, 40, mengatakan, di apartemennya yang cuma dua kamar kini ada 25 anggota keluarganya yang mengungsi untuk menghindar dari serangan udara Israel. "Orang tua, saudara perempuan, saudara lelaki saya terpaksa mengungsi karena khawatir dengan bombardir Israel di tempat tinggal mereka," ujarnya.
Banyak keluarga di Gaza kini mengungsi ke rumah kerabat atau ke gedung-gedung sekolah. Meski di tempat itu juga mereka tidak aman karena Israel tidak pandang bulu menjatuhkan bom-bomnya. Masjid-masjid pun menjadi target serangan pasukan Zionis biadab itu.
"Seperti yang kalian lihat, pesawat-pesawat Israel menebarkan ketakutan dimana-mana. Saya berharap anak-anak muda di tempat lain, melakukan sesuatu sebagai bentuk solidaritasnya pada kami, anak-anak muda di Palestina.
Pada tahun baru, rakyat Palestina biasanya mengucapkan "Kul am wa antum bi khoir" (Semoga Anda selalu sehat dan selamat). Tapi tahun ini, warga Palestina di Gaza saling mengucapkan "Kul qasif wa antum bi khoir" (semoga Anda selamat setelah pengeboman). Sungguh Ironis.
Sebagian warga Gaza yang bertahan di rumah-rumah mereka tidak berani keluar. Anak-anak tak lagi pergi sekolah, para lelaki tidak bisa bekerja bahkan salat pun kini di rumah saja, karena masjid-masjid banyak yang hancur. Para orang tua langsung meraih anak-anaknya, jika melihat mereka mendekat ke jendela atau membuka pintu untuk sekedar mengintip situasi di luar.
Abu Anas Al-Banna beserta isteri dan 10 anaknya kini cuma bisa berdiam diri di rumah kecil mereka di Gaza City. Selama enam hari ini mereka merasakan getaran dan suara dentuman yang memekakkan telinga akibat ledakan misil-misil Israel.
"Kematian mengintai kami semua. Saya sendiri panik dan rasanya ingin berteriak, tapi tak bisa. Saya harus kuat demi anak-anak saya," kata seorang ibu sambil memeluk erat Sami, puteranya yang baru berusia tiga tahun dan tidak berhenti menangis.
"Tidak ada jeritan ataupun air mata yang bisa menyelematkan kami. Berdoa. Doalah satu-satunya senjata kami yang tersisa," kata Abu al-Banna.
Saat malam menjelang merupakan saat-saat yang menakutkan bagi keluarga al-Banna. Lina, 14, salah satu anak perempuan al-Banna, dari sudut tempat tidurnya cuma bisa berbisik bahwa ia sangat ketakutan saat malam tiba. Saudara lelakinya, Anas, juga masih ketakutan setelah beberap jam bombardir yang dilakukan Israel ke pemukiman mereka. Tubuhnya gemetar. "Saya tidak bisa merasakan apa-apa lagi. Saya kehilangan semua rasa indera saya," kata Anas.
Sejak serangan Israel hari Sabtu kemarin, keluarga al-Banna memutuskan untuk tinggal dalam satu ruangan. Mereka memilih kamar yang tidak ada jendela di sudut yang paling jauh dari lantai dasar, tempat yang paling minimal dari resiko terkena bombardir Israel. Abu al-Banna juga menyiapkan peralatan pertolongan pertama. Meski demikian, mereka tetap tidak bisa memejamkan mata saat malam turun di Gaza.
Anak-anak menutup muka atau menutup telinga mereka jika menderngar deru pesawat tempur Israel. "Setiap menit, rasanya kami harus siap mengucapkan perpisahan satu sama lain. Kami tidak pernah tahu apakah kami akan selamat esok hari," kata mereka pasrah. (ln/iol)

Pimpinan Hamas Syahid, Hamas Serukan Aksi Massa Usai Salat Jumat
Jumat, 02/01/2009 09:31 WIB Cetak Kirim RSS

Jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang gugur syahid akibat serangan pasukan Zionis Israel selama hampir sepekan ini terus bertambah, jumlahnya sudah mencapai 420 orang dan 2.000 orang lebih luka-luka. Sepanjang Kamis kemarin, serangan udara Israel membombardir lebih dari 20 titik di Jalur Gaza termasuk rumah dua pimpinan senior Hamas.
Rumah komandan pasukan Hamas Nabil Amrin di Jalur Gaza hancur lebur akibat serangan udara Zionis ke wilayah Syaikh Raduan dengan Gaza City. Tapi belum diketahui bagaimana kondisi Amrin usai serangan itu. Sebelumnya, Israel juga membom rumah pimpinan senior Hamas Nizar Rayyan. Dalam serangan itu Rayyan gugur syahid bersama sembilan orang lainnya termasuk istri dan tiga orang anaknya.
Sementara itu, para pejuang Hamas di Gaza terus melakukan serangan balasan atas pembantaian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Hamas menembakkan roket-roketnya ke wilayah Israel antara lain ke basis angkatan udara Israel Hatzerim di kota Beersheba yang terletak sekitar 40 kilometer dari Jalur Gaza.
Hamas menyatakan, pangkalan udara Israel itu merupakan pangkalan udara terbesar dan menjadi markas pesawat-pesawat pembunuh Israel dalam melakukan serangannya ke Gaza. Hamas berhasil menembakan sebuah roket jenis Grad ke pangkalan udara tersebut.
Faksi pejuang Palestina lainnya, Brigade al-Quds yang berafiliasi dengan Jihad Islam juga menggempur pemukiman-pemukiman Yahudi di Sderot dan Kfar dengan roket-roket mereka. Para pemukim Yahudi di kota-kota Israel sepanjang Kamis kemarin menerima pesan lewat sms, berisi peringatan bahwa serangan-serangan Israel ke Jalur Gaza akan makin mengintensifkan serangan balasan ke wilayah Israel.
Hamas menyerukan seluruh rakyat Palestina, terutama di Tepi Barat dan Yerusalem Timur untuk melakukan aksi massa hari ini, Jumat (2/1) untuk memprotes aksi biadab Zionis Israel. "Aksi massa dilakukan setelah salat Jumat, mulai dari kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem dan dari semua masjid-masjid di Tepi Barat," demikian seruang Hamas dalam situs mereka.
Hamas mengatakan, "Jadikan hari Jumat ini sebagai hari solidaritas terhadap saudara-saudara kita di Gaza dan sebagai hari kemarahan kita pada penjajahan Zionis dan para pemukimnya."
Kepolisian Israel menyiagakan ribuan aparatnya dan petugas patrolinya di Yerusalem Timur untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa tersebut. Israel juga mengerahkan tentara-tentaranya untuk memblokade Tepi Barat pada hari ini dan hari Sabtu besok. (ln/aljz/prtv)

Bom Israel Mengintai Anak-Anak Gaza
Rabu, 31/12/2008 16:38 WIB Cetak Kirim RSS

Serangan Zionis Israel ke Jalur Gaza tidak mengenal belas kasihan. Mereka membunuh apa saja, termasuk kaum perempuan dan anak-anak. Anak-anak di Gaza bukan hanya harus merenggang nyawa, mereka yang selamat mengalami trauma psikologis yang tidak ringan.
Jumlah warga Palestina yang gugur syahid akibat serangan Israel di Jalur Gaza sudah mencapai 400 orang dan 27 diantaranya adalah anak-anak.
Satu keluarga Palestina, kehilangan lima anak perempuannya sekaligus, salah satunya bayi berusia 14 bulan ketika pesawat-pesawat tempur Israel membombardir sebuah masjid dekat rumah keluarga tersebut di kota Jabaliya. Di kota Rafah, tiga anak laki-laki juga menjadi korban serangan brutal Zionis Israel.
"Anak-anak saya sangat ketakutan. Kami masih tidak berani keluar rumah. Tidak ada tempat yang aman," kata Faysal Shawa, seorang ayah yang sehari-harinya bekerja konstruksi di Gaza.
"Gaza ini wilayah yang kecil. Saat Israel membombardir kami, rasanya seperti membombardir rumah-rumah kami," sambung Shawa ayah dari dari tiga anak.
Ia mengatakan, warga Palestina di Gaza sudah biasa menghadapi serangan-serangan Israel. Tapi serangan kali ini sangat mengerikan. "Serangan ini serangan terburuk selama 18 bulan belakangan ini. Selama ini kami sudah hidup dalam kesulitan. Kami kekurangan makanan, air bersih dan tidak ada listrik," papar Shawa.
Bagi anak-anak, ini seperti hidup neraka. Situasi ini harus dihentikan sekarangan juga," tukasnya.
Hazem Sami Rikhawi, 20, seorang mahasiswa di Gaza menjadi saksi bagaimana bom-bom Israel menghujam tubuh anak-anak Gaza. Ia menyaksikan bom yang dijatuhkan dari pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah tempat pelatihan yang dikelola UNRWA, lembaga bantuan PBB untuk Palestina.
"Tiba-tiba, sebuah misil besar jatuh diantara anak-anak perempuan di tempat itu. Dua diantara mereka gugur syahid," kata Rikhawi bercerita dari tempat tidur di rumah sakit, karena ia juga menjadi korban misil itu.
Salah satu korban yang syahid itu adalah sahabat Rakhawi. "Ia mengalami pendarahan dari mulut dan hidungnya. "Kalimat terakhir yang keluar dari mulutnya, 'selamat aku Hazem'. Saya tidak akan pernah melupakan sorot mata dan suaranya yang kesakita meminta tolong." tutur Rikhawi. (ln/iol)


Bangsa Arab Bersatu untuk Gaza
Rabu, 31/12/2008 13:05 WIB Cetak Kirim RSS

Dari jalanan sampai kerajaan, Bangsa Arab mulai mengkhawatirkan dampak Gaza pada Timur Tengah
Agresi Israel terhadap Jalur Gaza, dan sudah menewaskan lebih dari 350 orang Palestina, adalah 뱎embunuhan massal? yang telah memanggang Bangsa Arab. Efek dari penyerangan ini begitu dahsyat, bukan saja hanya terjadi di jalanan dan media, tapi juga mulai merambah eskalasi kerajaan-kerajaan yang sejak lama tidak pernah menyentuh isu-isu seperti ini.
Misalnya saja, Ratu Rania dari Kerajaan Yordania mengeluarkan pernyataan publik di Koran harian Alray, 밫ak ada yang bisa dikatakan?kata-kata saja tidak cukup untuk mewakili apa yang kita alami semua di sini. Kita adalah umat manusia, dan hari ini batu dan pohon pun menangis뾟agaimana kita tidak sampai tersentuh? Ada banyak anak-anak yatim, ibu-ibu dan orang tua, yang sekarang tengah berjuang di Palestina.?
Agresi Israel ini telah membuat bangsa Arab mulai terbangun. Ghassan Chirbel, seorang wartawan veteran asal Lebanon, menulis: ?st1:country-region w:st="on">Israel telah membuat sebuah pembunuhan massal untuk dunia. Ini akan menyulut pintu kekerasaan. Sebuah kejahatan yang akan memicu rasa marah, benci, dan keinginan balas dendam. Pembunuhan keji ini memicu tensi kesakitan dunia Arab dan umat Islam sedunia."
Media di Arab meyakini bahwa agresi Israel ini akan sangat mempengaruhi perdamaian di Timur Tengah, antara Bangsa Arab dan Israel. (sa/abc)

Mubarak, Bermuka Dua
Rabu, 31/12/2008 10:44 WIB Cetak Kirim

Ia menyebut Israel telah melakukan agresi brutal, namun tetap menyalahkan Hamas.
Setelah menjadi sasaran caci-maki seluruh dunia atas wewenangnya dalam memberi izin kepada Israel, Hosni Mubarak akhirnya angkat suara juga sehubungan dengan agresi Israel terhadap Jalur Gaza yang menewaskan (sampai saat ini) 375 orang Palestina tersebut.
Mubarak mengatakan bahwa Israel telah melakukan sebuah 밶gresi biadab? Namun, ia juga bermuka dua. Ia pun menyalahkan Hamas sebagai pihak yang memicu Israel melakukan kekejian itu.
Sikap Hamas yang sekarang menolak untuk berdamai dengan Israel, ditanggapi Mubarak sebagai suatu hal yang akan memperpanjang agresi Israel di Jalur Gaza. (sa/reu)

AS Dukung Serangan Israel, Salahkan Hamas
Minggu, 28/12/2008 22:44 WIB Cetak Kirim RSS

Serangan besar-besaran Israel ke Jalur Gaza sejak hari Sabtu telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan 800 orang lainnya luka-luka. Serangan ini merupakan serangan terbesar yang dilakukan rezim Zionis ke wilayah Palestina selama 60 tahun konflik Israel-Palestina.
Gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina di Gaza selama enam bulan hasil mediasi Mesir, tidak membawa kemajuan bagi proses perdamaian antara Israel-Palestina. Israel masih terus memblokade Gaza dan melakukan provokasi berupa serangan-serangan ke Jalur Gaza. Sikap Israel yang tidak menghormati kesepakatan gencatan senjata memicu reaksi balasan dari para pejuang Palestina di Gaza terutama Hamas yang menguasai wilayah Gaza sejak Juni 2007.
Israel memanfaatkan aksi-aksi balasan Hamas untuk mencari-cari alasan agar bisa menyerang Gaza. Menjelang berakhirnya kesepakatan gencatan senjata tanggal 19 Desember kemarin, para pejabat pemerintahan Israel berulangkali mengancam akan melakukan serangan besar ke Jalur Gaza untuk menumbangkan Hamas.
Dan Israel mewujudkan serangan itu pada Sabtu (27/12) menjelang waktu dzuhur. Dalam hitungan jam, serangan brutal Israel menewaskan dan mencederai ratusan warga Gaza yang tak berdosa. Diduga Israel berani melakukan serangan itu karena mendapat lampu hijau dari sekutu-sekutunya terutama AS dan sejumlah negara Eropa. Karena sebelum melakukan agresi, Israel menyatakan akan mencari dukungan internasional untuk mendukung serangannya ke Jalur Gaza.
Dugaan itu ada benarnya, paling tidak hal itu tersirat dari pernyataan pemerintah AS yang menyalahkan Hamas atas serangan yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza dan menyerukan agar Israel menghindari korban dari kalangan warga sipil. Dengan kata lain, AS dengan cara halus menunjukkan dukungannya atas agresi Israel ke Jalur Gaza.
"AS mengecam keras serangan roket dan mortir ke Israel dan Hamas bertanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran gencatan senjata dan terjadinya aksi-aksi kekerasan baru di Gaza," kata Menlu AS Condoleezza Rice.
Juru Bicara Gedung Putih Gordon Johndroe juga menyalahkan Hamas dan menyebutnya sebagai teroris. "Israel ingin membela warganya dari para teroris seperti Hamas. Kalau Hamas menghentikan tembakan roketnya ke Israel, Israel tidak perlu melakukan serangan ke Gaza," ujar Johndroe membela Israel.
Pembelaan yang dilakukan AS pada Israel bukan hal mengejutkan, karena selama ini AS memberikan dukungan buta dan tutup mata atas aksi-aksi kekejaman yang dilakukan sekutunya itu terhadap rakyat Palestina. AS memasukkan Hamas ke dalam daftar teroris ketika Hamas memenangkan pemilu di Palestina. Begitulah AS, yang dimaksud teroris oleh AS adalah mereka yang menentang Israel dan kepentingan AS. Hamas yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya dari penjajahan Israel pun disebut AS sebagai teroris.
Ironisnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas ikutan-ikutan AS menyalahkan Hamas sebagai biang keladi serangan Israel ke Jalur Gaza.
Serangan brutal Israel membuat kota Gaza porak poranda. Israel membombardir lebih dari 40 pos-pos kemanan termasuk dua upacara kelulusan para anggota polisi baru Palestina. Dalam sebuah lokasi upacara di Kota Gaza, jenazah saling bertumpukan disertai rintihan para korban luka.
Situasi di Jalur Gaza benar-benar memprihatinkan, warga Gaza yang sudah lemah dan tak berdaya akibat blokade yang dilakukan rezim Zionis setahun lebih kini harus merenggang nyawa akibat keserakahan dan kejahatan para Yahudi Zionis Israel. Sejumlah tenaga penyelamat sambil memberikan bantuan berteriak "Allahu Akbar" sementara lantuan ayat-ayat suci alQuran terdengar dari mulut para korban yang luka-luka.
Sayanganya, dalam kondisi Muslim Jalur Gaza dizolimi oleh Zionis Israel. Para pemimpin negara Arab masih mampu menunjukkan sikap tegas mereka menentang agresi Israel ke Gaza. Raja Arab Saudi, Raja Abdullah cuma bisa menelpon Bush dan meminta Presiden AS itu melakukan intervensi untuk menghentikan serangan Israel.
"Negara-negara superpower harus bertanggung jawab menghentikan serangan Israel dan menyelamatkan nyawa rakyat Palestina yang tak berdosa dan infrastruktur di wilayah Palestina," demikian laporan kantor berita Saudi mengutip permintaan Raja Abdullah pada Bush lewat telepon hari Sabtu kemarin.
Ujian Bagi Obama
Kecaman terhadap serangan Israel ke Jalur Gaza juga dilontarkan Kepala Keamanan Nasional di parlemen Iran yang juga menjabat sebagai ketua komisi bidang kebijakan luar negeri Iran, Alaeddin Boroujerdi. Dalam wawancara dengan kantor berita Iran, ISNA, Alaeddin menyatakan bahwa AS dan negara-negara Barat yang selama ini mendukung entitas Zionis Israel bertanggung jawab atas tragedi kemanusiaan di Gaza.
Menurutnya, tanpa dukungan penuh dari negara-negara tersebut, Zionis Israel tidak akan berani menyerang dan membantai rakyat Palestina di Gaza. Alaeddin juga mengatakan, kejahatan-kejahatan yang terus dilakukan Israel di Jalur Gaza akan menjadi ujian bagi presiden baru AS Barack Obama untuk menunjukkan sikapnya guna menghentikan kekejaman Israel.
Alaeddin menilai Israel sudah putus asa menghadapi kegigihan perlawanan para pejuang Palestina di Jalur Gaza, sehingga memutuskan untuk menyerang dan membantai penduduk Gaza. Anggota parlemen Iran itu juga mengajak seluruh umat Islam di dunia ikut berperang guna meringankan krisis kemanusiaan di Gaza. Informasi terakhir yang dirilis berbagai media internasional menyebutkan jumlah warga Palestina yang gugur syahid akibat serangan biadab Zionis Israel sudah lebih dari 300 orang.(ln/berbagai sumber)

Israel Geram Dengan Roket-Roket Hamas
Friday, 26/12/2008 14:23 WIB Cetak Kirim RSS

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert meminta warga Gaza untuk menghentikan tembakan roket Hamas ke wilayah Israel. Sementara Menlu Israel Tzipi Livni menyatakan sudah "tidak tahan" melihat eskalasi tembakan roket Hamas.
Dalam wawancara dengan televisi al-Arabiya, Olmert menyatakan pihaknya tidak ingin berperang dengan melawan rakyat Palestina tapi hanya ingin melawan Hamas. "Jangan biarkan Hamas melakukan tindakan yang bertentangan dngan nilai-nilai Islam, yang menempatkan Anda dalam bahaya," kata Olmert seolah lupa bahwa blokade yang dilakukan Israel selama satu tahun lebih dan serangan-serangan sepihak Israel telah membuat rakyat Palestina di Jalur Gaza menderita.
Di Kairo, Menlu Israel Tzipi Livni mengatakan ia sudah "tidak tahan" melihat perkembangan situasi setelah usainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel-Hamas di Gaza.
"Apa yang dilakukan Hamas sudah cukup. Hamas harus paham bahwa kami ini hidup damai, dan itu artinya Israel tidak akan membiarkan situasi ini berkepanjangan," tukas Livni di sela-sela pertemuan dengan Presiden Mesir Husni Mubarak.
Pada kesempatan itu Livni mengatakan, ia datang ke Mesir bukan untuk "menyetujui operasi militer ke Jalur Gaza" tapi "untuk mendiskusikan situasi Israel dan apa yang harus dilakukan Israel untuk melindungi warganya."
Sementara itu, Mesir meminta Hamas dan Israel untuk menahan diri agar mediasi untuk memulai kesepakatan baru antara keduanya bisa dimulai kembali. Menlu Mesir Ahmed Aboul Gheit dalam keterangan pers bersama Livni menegaskan bahwa Mesir tidak akan berhenti melakukan upaya mediasi sepanjang pihak-pihak yang bertikai menginginkannya.
"Tapi sulit bagi saya membayangkan, bahwa kita bisa meyakinkan kedua belah pihak untuk kembali melakukan gencatan senjata sepanjang masih ada eskalasi kekerasan," kata Gheit.
Para pejuang Hamas menembakkan roket-roketnya ke wilayah Israel, sebagai respon atas serangan udara Israel ke Rafah yang menewaskan seorang warga Palestina
Abbas Ajak "Damai" Hamas
Hari Kamis kemarin, Presiden Palestina Mahmud Abbas mengajak Hamas untuk kembali ke meja perundingan untuk membahas rekonsiliasi dengan Fatah. Abbas mengatakan, pihaknya tidak bermaksud untuk menyingkirkan Hamas karena Hamas adalah bagian dari rakyat Palestina meski memiliki visi yang berbeda dengan Fatah.
"Kami ingin mereka (Hamas) menemukan jalan yang benar, kami tidak bisa menerima situasi dimana bangsa kami berpecah belah. Kami menyerukan Hamas untuk melanjutkan dialog nasional," ujar Abbas dari Tepi Barat.
Abbas juga menyatakan bahwa Fatah tidak ingin bentrok dengan Hamas. "Perang sipil adalah perang yang merusak dan tidak akan menghasilkan apa-apa," ujarnya.
Belakangan ini, Abbas mengancam jika Hamas menolak berdialog sampai akhir tahun ini, ia akan mempercepat pemilu parlemen dan pemilu presiden. Sedangkan Hamas menegaskan, mereka tidak akan mengakui kepemimpinan Abbas begitu masa jabatan Abbas berakhir tanggal 8 Januari 2009 dan Hamas tidak akan membiarkan adanya percepatan pemilu sampai jadwal pemilu yang sebenarnya pada Januaru 2010 mendatang. (ln/aljz/aby/YN)

Hamas: Tak Ada Dialog, Jika Masih Ada Blokade Israel
Rabu, 24/12/2008 09:48 WIB Cetak Kirim RSS

Kepala Biro Politik Hamas di Suriah, Khaled Mishaal mendesak Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza jika ingin melanjutkan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Ia menegaskan, tanggung jawabnya sekarang ada di pihak rezim Zionis yang tidak pernah menghormati kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujuinya sendiri.
"Israel masih memperketat blokade dan belum menghentikan serangan-serangan ke Jalur Gaza. Mereka yang ingin bicara tentang gencatan senjata dengan kami, juga harus membahas blokade yang diterapkan terhadap rakyat Palestina, yang telah menyebabkan lebih dari 270 orang gugur syahid. Ini adalah tragedi yang nyata," kata Mishaal dalam komentarnya yang ditayangkan tv satelit Rusia Today.
Mishaal yang sedang dalam pengasingan di Damaskus, Suriah mengkritik sikap diam dunia internasional terhadap blokade yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. "Tindakan Israel dan sikap dunia internasional menunjukkan bahwa mereka tidak memahami hal yang paling penting dalam kesepakatan gencatan senjata itu," tukas Mishaal.
"Kami menuntut semua perbatasan di Gaza, termasuk perbatasan Rafah dibuka kembali. Tidak ada satu hal pun yang bisa menjadi alasan Mesir tetap menutup perbatasan Rafah," tandas Mishaal.
Di Jalur Gaza, juru bicara Hamas Mahmoud Zahar juga menyatakan bahwa Hamas siap memperbaharui kesepakatan gencatan senjata dengan Israel jika rezim Zionis itu bersedia memenuhi persyaratan Hamas yaitu membuka semua perbatasan dan menghentikan serangan ke Jalur Gaza.
Situasi Gaza sepanjang hari Rabu kemarin relatif tenang setelah Hamas sepakat untuk menghentikan tembakan mortirnya untuk memberikan kesempatan bagi truk-truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Pada saat yang sama, Presiden Palestina Mahmud Abbas melakukan pembicaraa dengan Presiden Mesir Husni Mubarak di Kairo tentang kelanjutan situasi di Gaza. Abbas menyatakan, Mesir adalah satu-satunya negara yang bisa menjadi meditor antara Hamas dan Israel dan Mesir mendukung upaya rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas.
"Jika upaya-upaya yang sudah dilakukan gagal, mereka harus berusaha lagi karena dialog bukan hanya untuk kepentingan Palestina tapi juga untuk dunia Arab. Membatalkan atau melanggar kesempatan tidak bisa diterima. Untuk itu Mesir akan melakukan segala upaya untuk memperbaharui gencatan senjata," kata Abbas.
Pemerintahan Husni Mubarak di Mesir memang cenderung mengikuti kemauan Israel agar Negeri Piramida itu menutup perbatasan Rafah yang memisahkan wailayah Gaza dan Mesir. Mesir menyatakan akan membuka perbatasan itu secara permanen jika kesepakatan dunia internasional yang menempatkan pemantau dari Eropa dan kamera-kamera monitor Israel dihormati.
Di sejumlah negara sudah terjadi aksi-aksi unjuk rasa yang mengkritik sikap Mesir karena sebagai negara tertangga terdekat, tidak banyak membantu rakyat Palestina di Jalur Gaza. Mesir menolak kritikan itu dan mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai cara agar seluruh perbatasan dengan Gaza dibuka lagi. Meski pada kenyataannya, Mesir ikut membatasi ruang gerak warga Gaza dengan menutup perbatasan Rafah dan hanya sekali-sekali saja dibuka. (ln/aby/aljz/wsj)

Israel Minta "Dukungan Internasional" Untuk Serang Gaza
Selasa, 23/12/2008 09:56 WIB Cetak Kirim

Rezim Zionis Israel masih tidak puas melihat penderitaan rakyat Palestina di Jalur Gaza akibat blokade yang dilakukannya. Otoritas Israel juga berencana melakukan serangan besar ke Gaza, namun untuk serangan kali ini, Israel akan meminta dukungan dari dunia internasional.
Surat kabar Israel berbahasa Ibrani, Yediot Ahronot melaporkan, otoritas Israel akan melakukan pendekatan diplomatik ke sejumlah negara agar serangan besarnya ke Jalur Gaza mendapatkan "perlindungan internasional".
Israel merencanakan kampanye itu setelah kepala badan intelejen dalam negeri Israel (Shabak), Yuval Diskin dalam rapat kabinet hari Minggu kemarin mengatakan bahwa gerakan pejuang Hamas di Gaza sudah mampu membuat misil-misil baru yang jarak tembaknya bisa mencapai kota Ashdod dan kawasan pinggiran Beer Sheba.
Untuk mencegah Hamas menggunakan misil-misil tersebut, kata Diskin, militer Israel harus lebih dulu menghancurkannya. Diskin menuding Hamas selama ini bersedia melakukan gencatan senjata dengan Israel karena ingin meningkatkan kemampuan persenjataannya.
Gencatan senjata antara pejuang Palestina di Gaza dan Israel berakhir pada hari Jumat (19/12) dan faksi-faksi pejuang Palestina menolak memperpanjang gencatan senjata karena Israel kerap melanggarnya dan masih melakukan blokade di Jalur Gaza.
Kelompok-kelompok pejuang Palestina saat ini dalam posisi siaga untuk kemungkinan menghadapi serangan besar Israel. Para pejuang Palestina menegaskan Israel akan menerima konsekuensi pahit jika berani menyerang Gaza.
"Konsekuensi itu berupa hilangnya entitas Zionis," tandas Abu Ataya, juru bicara Brigade Nasser Salahuddin sayap militer dari faksi Komiter Perlawanan Popular.
Selain memblokade Gaza, Israel juga secara rutin melakukan serangan udara ke Jalur Gaza yang memicu pembalasan dari para pejuang Palestina. Sejak gencatan dengan pejuang Palestina di Gaza, Israel telah melakukan 195 serangan yang membunuh 22 warga Palestina.
Serangan udara Israel ke Gaza hari Minggu kemarin menyebabkan seorang bocah Palestina berusia dua tahun dan tiga pejuang Palestina luka-luka. Serangan udara itu dibalas pejuang Palestina dengan 19 tembakan roket dan tiga mortir ke wilayah Negev, Israel. (ln/PIC/iol)

Prioritas Israel Tumbangkan Hamas
Senin, 22/12/2008 09:18 WIB Cetak Kirim RSS

Rezim Zionis Israel menyatakan akan melakukan apa saja untuk menumbangkan kekuasaan Hamas di Jalur Gaza. Mereka juga mengatakan sedang mempersiapkan diri untuk melakukan serangan besar-besaran ke Gaza.
Menlu Israel Tzipi Livni yang akan maju menjadi kandidat perdana menteri dalam pemilu Israel bulan Februari mendatang menegaskan, Israel mengizinkan tindakan apapun untuk memberangus Hamas, termasuk jika ia terpilih menjadi perdana menteri dalam pemilu nanti.
"Dibawah kepemimpinan saya, menumbangkan Hamas di Gaza akan menjadi tujuan strategis negara dan pemerintahan Israel. Tindakan yang akan dilakukan, harus berupa tindakan militer, ekonomi dan diplomatik," tukas Livni di hadapan jajaran pimpinan Partai Kadima, tempat Livni bernaung.
Pernyataan serupa juga disampaikan Benjamin Netanyahu dari Partai Likud yang akan menjadi pesaing Livni dalam pemilu nanti. Ia mengatakan, menumbangkan Hamas akan menjadi tujuan utama pemerintahannya nanti.
Sementara itu, jajaran kabinet Israel menyatakan bahwa menumbangkan Hamas yang sejak Juni 2007 menguasai Jalur Gaza adalah sebuah keharusan. "Kita tidak bisa menerima situasi yang terjadi di Gaza. Kami sedang mempersiapkan diri kami untuk merespon ancaman Hamas," kata Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak dalam rapat kabinet hari Minggu kemarin.
"Kami ingin menegaskan, serangan ke Gaza akan datang dan serangan itu akan sangat keras dan menyakitkan," ancam Isaac Herzog, menteri kesejahteraan Israel.
Di Jalur Gaza, seluruh faksi pejuang Palestina juga siaga untuk mengantisipasi serangan Israel. Pimpinan Hamas yang pernah menjadi menteri luar negeri Palestina, Mahmoud Zahar menyatakan pihaknya tidak gentar dengan ancaman Israel.
"Israel sedang bermain api, seperti anak kecil yang baru mencoba rokok pertamanya, batuk-batuk dan tersedak kemudian mematikannya," tandas Mahmoud Zahar pada Radio A-Shams di Nazareth.
Penegasan serupa dilontarkan Ismail Haniyah. "Tak ada satupun yang bisa memberangus kami," tukas Haniyah. (ln/aljz/aby/iol)

Pejuang Palestina Siap Siaga di Gaza
Sabtu, 20/12/2008 11:37 WIB Cetak Kirim RSS

Faksi-faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza siap siaga menyusul berakhirnya kesepakatan gencatan senjata dengan Israel hari Jumat kemarin. Mereka memperingatkan Israel untuk tidak melakukan agresi.
Meski situasi di Jalur Gaza hari Jumat relatif tenang. Sejumlah pejuang dengan menggunakan penutup muka melakukan latihan, beberapa jam setelah Hamas mengumumkan bahwa mereka tidak akan meneruskan kesepakatan dengan rezim Zionis dengan alasan rezim Zionis tidak menghormati kesepakatan dan masih melakukan blokade di Gaza.
Menteri luar negeri Mesir-negara yang menjadi mediator kesepakatan gencatan senjata itu bulan Juni lalu-juga menyalahkan Israel atas situasi yang saat ini terjadi di Gaza. "Israel masih menguasai wilayah udara dan persediaan air di Jalur Gaza, termasuk semua perbatasan dan akses keluar masuk di wilayah itu. Ini menandakan Israel masih menjajah wilayah Jalur Gaza," demikian pernyataan Menlu Mesir.
Menlu Mesir menambahkan, berdasarkan Konvensi Jenewa ke-4 dan hukum internasional, sebagai penjajah, Israel berkewajiban menyediakan kebutuhan dasar dari warga di wilayah yang didudukinya, seperti kebutuhan listrik, air, bahan bakar, makanan dan obat-obatan. Tapi itu semua tidak dilakukan Israel. Rezim Zionis malah menutup semua akses, termasuk akses bantuan internasional ke Jalur Gaza. (ln/aby)

Tak Ada Makanan, Warga Gaza Makan Rumput
Senin, 15/12/2008 09:32 WIB Cetak Kirim RSS

Kesengsaraan warga Palestina di Gaza akibat blokade rezim Zionis Israel sudah mencapai puncaknya. Seorang ibu dan anak-anaknya di Gaza terpaksa makan rumput untuk bertahan hidup, karena mereka tidak punya apa-apa lagi yang bisa dimakan.
"Ketika kami tidak menemukan makanan apapun, rumput-rumput inilah yang menjadi makanan kami," kata Jindiya Abu Amra, ibu dari delapan anak, sambil menunjuk rumput-rumput liar yang tumbuh di jalan-jalan di Jalur Gaza.
Pada surat kabar Sunday Times Abu Amra bercerita, setiap pagi, ia bersama seorang anak perempuannya bernama Rabab yang berusia 12 tahun mencari jeni rerumputan yang bisa mereka makan. "Inilah makanan kami hari ini, khobbeizeh," kata Abu Amra, 43, sambil memperlihatkan sejenis daun-daunan yang tumbuh liar di jalan.
Sejumlah pejabat bantuan kemanusiaan PBB membenarkan bahwa banyak warga Gaza yang sekarang makan rumput karena ketiadaaan bahan makanan. Bencana kelaparan telah terjadi di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang berpenduduk sekitar 1,6 juta jiwa.
"Dua minggu yang lalu, untuk pertamakalinya setelah 60 tahun, kami kekurangan bahan makanan. Biasanya ada 70 sampai 80 truk yang datang setiap hari. Tapi sekarang hanya 15 truk yang datang, itupun kalau perbatasan-perbatasan dibuka," kata John Ging, direktur bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza.
Saat ini, persediaan bantuan makanan UNRWA untuk rakyat Gaza hanya cukup untuk empat hari saja. Rakyat Gaza makin menderita dengan ketiadaan bahan bakar. Mereka harus mencari kayu atau plastik yang bisa dibakar agar bisa memasak.
"Setiap hari, saya mencari kayu dan plastik sebagai bahan bakar," kata Abu Amra, yang harus berjuang menghidupi keluarganya karena suaminya sudah berbulan-bulan tak mendapat kerja.
Abu Amra bahkan harus merelakan perabot di rumahnya untuk menjadi bahan bakar. Terakhir, keluarga ini harus merelakan lemari satu-satunya untuk dijadikan kayu bakar agar tubuh mereka hangat dari serbuan cuaca musim dingin di Gaza.
Israel bukan hanya melarang bahan makanan masuk ke Gaza, tapi juga memblokade pasokan bahan bakar. Sebagian warga Gaza mendapatkan bahan bakar dan gas untuk memasak yang diselundupkan dari Mesir dan harganya juga sangat mahal.
Dunia internasional termasuk PBB, hanya berani mengecam Israel tanpa berani menindak tegas Israel yang sudah hampir setahun memblokade Gaza sehingga menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk di wilayah itu. (ln/iol)

Pasukan Israel-Hamas Terlibat Pertempuran Sengit di Perbatasan Gaza
Rabu, 05/11/2008 09:36 WIB Cetak Kirim RSS

Menjelang berakhirnya kesepakatan gencatan senjata antara Zionis Israel melakukan aksi militer ke perbatasan Gaza, yang memicu pertempuran dengan dan Hamas. Pertempuran itu, merupakan pertempuran pertama Zionis Israel menyatakan sepakat melakukan gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
Tak hanya pasukan darat, Israel juga melakukan serangan udara yang dibalas dengan tembakan roket pejuang Hamas. Akibat pertempuran sengit yang terjadi pada Selasa malam itu, enam warga Palestina gugur syahid dan tiga orang lainnya luka-luka.
Menurut seorang pejabat senior militer Israel, tentara-tentara Zionis bergerak ke perbatasan Gaza dengan alasan ingin menghancurkan terowongan-terowongan bawah tanah yang oleh Israel dicurigai digunakan oleh para pejuang Hamas untuk menculik tentara-tentara Zionis.
Dr Moaiya Hassanain, pejabat di kementerian kesehatan Palestina mengungkapkan, salah satu korban yang gugur dalam pertempuran itu adalah Mazen Seada, seorang komandan senior Hamas untuk kawasan Gaza Tengah.
Hamas dalam situsnya menegaskan akan membalas serangan Israel. "Musuh akan membayar harga yang sangat mahal dan kami akan melakukan balasan yang sangat keras," demikian pernyataan sayap militer Hamas dalam situsnya.
Juru Bicara Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan, serangan pasukan Zionis Israel ke perbatasan Gaza membuktikan bahwa Israel tidak berminat untuk melanjutkan gencatan senjata. "Agresi Israel ini merupakan pelanggaran besar atas kesepakatan gencatan senjata," tukasnya.
"Jika serangan semacam ini diulangi lagi, perlawanan yang akan dilakukan tidak hanya terbatas wilayah timur Gaza Tengah," tandas Abu Zuhri. (ln/aljz)